Pasar Obligasi Berbalik Melemah

NongHyup Bond Daily Analysis

Kembali melemahnya laju Rupiah seiring imbas pidato The Fed di akhir pekan yang tidak memberikan kepastian arah kenaikan suku bunga memberikan dampak negatif pada laju pasar obligasi yang akhirnya berbalik melemah. Pergerakan yield untuk masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami kenaikan yield 0,50 bps; tenor menengah (5-7 tahun)naik 3,77 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,98 bps.

Imbas berita The Fed tersebut membawa dampak negatif pada laju harga obligasi. Tak terkecuali pada seri obligasi benchmark. Pada FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo ±6 tahun dengan harga 106,01% memiliki yield 6,78% atau naik 1,93 bps dari sehari sebelumnya di harga 106,10% memiliki yield 6,76%. Untuk FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 108,27% dan yield 7,44% atau naik 4,35 bps dari sehari sebelumnya di harga 108,75% dan yield 7,40%.

Pada Senin (29/8), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,15 bps di level 116,33 dari sebelumnya di level 117,52. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 108,06 dari sebelumnya di level 108,01.

Sementara pada laju yield obligasi korporasi cenderung naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana yield untuk tenor 9-10 di kisaran level 9,05%-9,07%. Sementara pada obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, yield nya di kisaran level 9,40%-9,43%. Untuk yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,27%-10,30% dan pada rating BBB di kisaran 13,10%-13,15%.
(NHKS_Research|Disclm.On)