Lantai Bursa Informasi Cerdas Berinvestasi
Jakarta-Besarnya potensi wisata di Indonesia terus digadang-gadang menjadi core business yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sadar terhadap hal tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengkonsolidasikan hotel-hotel di bawah naungan kepemilikan perusahaan BUMN dalam satu wadah sinergi. Sinergi tersebut dinamakan Hotel Indonesia Group (HIG). “Untuk tahap pertama yang telah bersinergi ya kami-kami ini. Ada Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk), PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Patra Jasa (anak usaha PT Pertamina),” ujar Direktur Utama HIN, Iswandi Said, dalam peluncuran sinergi HIG, di Jakarta, Kamis (22/9).
Saat ini total hotel yang telah masuk dalam jaringan HIG sebanyak 26 hotel, masing-masing tujuh hotal milik Aerowisata, 12 hotel milik HIN dan tujuh hotel milik Patra Jasa. Dalam beberapa hari ke depan, beberapa hotel milik BUMN lain diklaim juga siap bergabung. Misalnya saja sembilan hotel jaringan Pesona Hotel milik Pegadaian dan satu hotel milik Taman Wisata Candi (TWC) yang terletak di kawasan Candi Borobudur. “Tanggal 28 September 2016 mendatang mereka akan ikut dalam proses penandatanganan kerjasama sinergi secara resmi. Selain mereka, secara bertahap (hotel-hotel BUMN) yang lain juga ikut bergabung. Misal BUMN-BUMN Karya itu kan banyak yang punya hotel. Atau juga PT Pos (Indonesia). Namun semua kan juga perlu waktu dan proses,” tutur Iswandi. Dengan menggabungkan semua potensi hotel milik BUMN, HIG berharap dapat tumbuh sebagai hotel chain terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, dengan bergabungnya seluruh kekuatan BUMN, diharapkan hotel-hotel pelat merah ke depan dapat bersaing dengan hotel-hotel swasta dan bahkan hotel berjaringan internasional.
