Satu ‘Holding BUMN’ Baru Segera Berdiri

Jakarta-Setelah BUMN di bidang perkebunan dan kehutanan resmi berdiri sejak Oktober 2014 lalu, kini satu kelompok industri lagi di lingkup BUMN yang tengah bersiap untuk menghimpun diri. Jika selama ini yang banyak dibincangkan untuk segera membentuk holding adalah BUMN di bidang perbankan, infrastruktur dan beberapa industri lain, kini BUMN di bidang perhotelan juga melakoni aksi korporasi serupa. Meski secara resmi baru dilabeli istilah ‘sinergi’, namun bukan tidak mungkin kumpulan perusahaan pelat merah ini merupakan cikal bakal holding BUMN yang baru, mengingat semangat pemerintah selama ini yang sangat concern dalam membentuk holding company. “Ya memang arahnya ke sana (holding). Tapi masih jauh lah. Itu (tujuan) jangka panjang. Untuk sekarang ini kami masih fokus ke peningkatan kualitas saja. Bahwa kami di sini bersinergi agar pelayanan hotel-hotel milik BUMN tidak kalah dengan (milik) swasta, apalagi hotel berjaringan internasional,” ujar Direktur Utama PT Aerowisata, Gatot Satriawan, dalam peluncuran sinergi BUMN yang diberi nama Hotel Indonesia Group (HIG), di Jakarta, Kamis (22/9).

Saat ini sinergi HIG beranggotakan 26 hotel, yang masing-masing tujuh hotal milik Aerowisata, 12 hotel milik Hotel Indonesia Natour (HIN) dan tujuh hotel milik Patra Jasa. Aerowisata sebagaimana diketahui adalah anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), sedangkan Patra Jasa merupakan anak usaha dari PT Pertamina. Dalam beberapa hari ke depan, beberapa hotel milik BUMN lain diklaim juga siap bergabung. “Secara resmi sinergi HIG ini ditandatangani pada 28 September 2016 mendatang. Selain kami, nanti akan hadir dan bergabung juga sembilan hotel jaringan Pesona Hotel (milik Pegadaian) dan satu hotel milik Taman Wisata Candi (TWC) di kawasan Candi Borobudur,” tutur Gatot. Meski tak ingin memasang target tertentu, HIG berharap ke depan hotel-hotel milik BUMN lain juga bersedia bergabung, seperti hotel-hotel milik BUMN Karya dan juga PT Pos Indonesia.