Jakarta-Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi nasional kini boleh jadi telah merambah layanan 4G. Namun rupanya PT XL Axiata Tbk belum mau sepenuhnya ‘move on’ dari pengembangan bisnis di segmen 3G. Hal tersebut didasarkan pada masih belum meratanya sebaran layanan 3G di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kawasan Luar Jawa. Atas dasar itu, emiten berkode saham EXCL tersebut baru saja merilis jaringan 3G terbarunya yang memanfaatkan frekuensi 900 MHz, yang diklaim memiliki jangkauan yang lebih luas dan layanan lebih baik. “Memang kami sudah lama menghadirkan 2G dan 3G di Indonesia. Namun kami juga harus melihat kondisi pasar di mana di wilayah non-Jawa masih banyak konsumen yang masih 2G atau baru ready to 3G,” ujar Direktur Service Management Officer EXCL, Yessie D Yosetya, di Jakarta, Senin (3/10).
Hal tersebut diperkuat dengan data yang menyebut bahwa 93 persen populasi di Indonesia masih dilayani oleh XL dengan jaringan 2G dan 3G. Dari total pelanggan XL saat ini, lebih dari 50 persen masih menggunakan jaringan 2G. Sedangkan secara industri, sebanyak 60 persen hingga 70 persen pelanggan nasional masih menggunakan 2G. Dengan kondisi pasar semacam itu, menurut Yessie, kalau pun dipaksakan langsung ke level 4G, maka akan membutuhkan waktu cukup lama untuk take up. Karenanya, layanan 3G baru ini dimanfaatkan EXCL sebagai perantara untuk membawa konsumennya secara bertahap bermigrasi ke 3G dan kemudian nantinya ke 4G. Guna memuluskan strategi tersebut, pihaknya dikatakan Yessie juga telah siap membangun 11.181 BTS 3G sebagai pendukung. “Itu sekaligus akan menambah total BTS 3G existing kami yang saat ini sebanyak 27.600 BTS yang mendukung frekeunsi 2,1 GHz,” tegas Yessie.