PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) membukukan laba bersih sebesar Rp1,392 triliun pada September 2016, meningkat 55,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 27,3% menopang kenaikan laba tersebut.
Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/10) mengatakan, dengan pengelolaan biaya operasional yang sehat serta keberhasilan mengendalikan struktur pendanaan menjadi lebih efisien, maka Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 7,2%.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15,7% menjadi Rp63 triliun pada akhir September 2016. Kredit konsumer mencatat kenaikan sebesar 15%, komersil tumbuh 33,8, mortgage stagnan di level yang sama seperti di periode yang sama tahun sebelumnya. “Kredit mikro juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik,” ujarnya.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7%, lebih baik dibanding 2% pada pertengahan tahun ini. “Kita bisa tekan NPL kita kejar kualitas bukan kuantitas kreditnya,” tambahnya.
Dari sisi permodalan saat ini rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 18,1% dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang.
Dari sisi Current Account Saving Account (CASA), perseroan mencatat penurunan 7,5% untuk current account atau giro. Sementara untuk saving account mengalami peningkatan sebesar 24%. “Total pertumbuhan sebesar Rp3,3 triliun. Current account biasanya cenderung naik di akhir tahun,” katanya.