Thursday , December 7 2023
Home / Berita / Saham / Percaya Diri, BEI Pasang Target 35 Emiten Baru Tahun Depan
Bursa Efek Indonesia

Percaya Diri, BEI Pasang Target 35 Emiten Baru Tahun Depan

Jakarta-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sepertinya belum kapok untuk memasang target tinggi terkait calon emiten baru yang akan digandeng masuk ke pasar modal nasional di tahun depan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Kamis (20/10), ditetapkan bahwa target jumlah emiten baru untuk tahun 2017 adalah sebanyak 35 perusahaan. Target tinggi tersebut didasarkan pada kondisi makro ekonomi Indonesia yang dianggap memiliki tren yang terus membaik. “Kita bisa lihat bahwa dengan asumsi ekonomi Indonesia growth 5,1 persen dan inflasi di kisaran 3,5 persen, itu kondisi yang bagus. Ini yang membuat kami optimistis memandang proyeksi kinerja ke depan,” ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistyo, usai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (20/10). Target yang dipatok sebanyak 35 perusahaan tersebut sama dengan target BEI pada tahun ini yang sayangnya hampir bisa dipastikan bakal gagal dicapai hingga akhir tahun.

Dengan tingginya target yang ditetapkan, BEI seolah tidak belajar dari kegagalan di tahun-tahun sebelumnya. Persepsi ini jelas mengemuka mengingat dalam tiga tahun terakhir target penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) BEI selalu meleset dari target yang dipatok. Tahun 2014 lalu, BEI menargetkan dapat mendorong 30 perusahaan untuk melepas sebagian sahamnya ke publik. Sayang hingga akhir tahun hanya 20 perusahaan saja yang benar-benar listing di lantai bursa. Tahun 2015 pun target 32 perusahaan untuk IPO juga tak mampu direalisasikan. Dan hingga saat ini, jumlah perusahaan yang sukses listing sepanjang tahun 2016 juga baru 14 perusahaan dari total 35 perusahaan yang ditargetkan di awal tahun. Terkait pandangan itu, Tito pun menyatakan pendapatnya. “Jumlah listed tahun ini ada 20. Tapi coba lihat lah dalam setahun terakhir di dunia. Jumlah WFE 91 bursa di dunia itu turun 74 persen. Indonesia masih delapan. Sama sekali tidak berubah. Itu posisi Juni 2015 ke Juni 2016. Jadi Indonesia menyumbang 5,6 persen dari total,” tutur Tito. Berkaca pada data tersebut, Tito menilai bahwa melesetnya target IPO pada tahun 2016 masih bisa dimaklumi bahkan masih lebih baik bila dibanding dengan kondisi bursa global yang tengah menyusut.

Cek juga

Kinerja Moncer, Penjualan Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Berhasil Tumbuh di Q3 2023

Balikpapan, Lantaibursa.id – Emiten oxygen asal Kalimantan, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) per …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *