Jakarta-Dalam memperkuat struktur permodalannya, PT Hutama Karya (HK) lebih memilih untuk mengandalkan penerbitan surat utang (obligasi) ketimbang melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Hal ini terkait dengan penugasan pemerintah kepada HK untuk menggarap pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang diwujudkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117/2015 jo Nomor 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Dalam penugasan tersebut, pihak HK diwajibkan membangun delapan ruas tol yang didahulukan dengan target pengoperasian selambat-lambatnya sampai akhir tahun 2019 mendatang. “Kami harus menjaga kepercayaan ini. Kami mendapat penugasan ini karena HK sepenuhnya, 100 persen dimiliki oleh pemerintah. Artinya bisa disimpulkan bahwa barangkali memang pemerintah nggak ingin kami IPO,” ujar Direktur Utama HK, I Gusti Ngurah Putra, di Jakarta, Rabu (16/11).
Karena telah memastikan diri tak bakal IPO, maka sebagai gantinya HK kini mendorong anak usahanya untuk segera dapat melantai di pasar modal nasional. Salah satu anak usaha yang disiapkan adalah PT HK Realtindo yang secara khusus bergerak di industri properti. Dalam perencanaan perusahaan, proses IPO HK Realtindo diperkirakan bakal dilaksanakan pada semester I tahun 2017 mendatang. “Yang pasti targetnya pada tahun depan. (Porsi saham) yang akan kami lepas sekitar 30 persen sampai 35 persen, dengan target dana yang terkumpul sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,4 triliun,” tutur Gusti.