Thursday , December 7 2023
Home / Berita / intiland

Intiland Andalkan Penjualan Lahan Industri, Kejar Target Pra Penjualan

intiland

Intiland Andalkan Penjualan Lahan Industri, Kejar Target Pra Penjualan

Jakarta – PT Intiland Development Tbk (DILD) mengaku optimistis dalam menghadapi target pra penjualan pada tahun ini. Hingga September 2016 perseroan baru membukukan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp1,4 triliun. Nilai ini baru mencapai 54% dari total target pra penjualan sepanjang tahun ini yang dipatok diangka Rp2,5 triliun. Rencananya perseroan akan menggenjot penjualan di segmen bisnis kawasan industri untuk menutup target pra penjualannya pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi mengatakan penjualan kawasan industri masih dapat dimaksilkan lagi kinerjanya. Apalagi saat ini sudah ada pembeli potensial yang sedang dalam tahap negosiaisi dengan perusahaan. Intiland memiliki kawasan industri Ngoro yang terletak di wilayah Surabaya. “Per September penjualan lahan industri baru menyumbang sekitar Rp80-an miliar,” katanya saat Project Visit Regatta, Kamis (10/11).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini investor membutuhkan lahan industri yang cukup besar untuk memenuhi kegiatan bisnisnya. Dengan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang berada di kisaran Rp1,7 juta per meter persegi perseroan optimistis penjualan lahan industri dapat mendongkrak angka pra penjualan. Hingga akhir tahun ,perseroan menargetkan dapat menjual sebanyak 20 hektar hingga 50 hektar lahan di kawasan Industri Ngoro. Namun jika melihat histori pendapatan perseroan, selama ini Intiland mengandalkan penjualan highrise building dan juga landed houses sebagai kontributor utama pendapatannya. Lihat saja porsi pendapatan Intiland di 2015, dimana segmen high rise dan mix used menyumbang Rp1,08 triliun atau sekitar 49% dari total pendapatan, kemudian penjualan kawasan perumahan menyumbang sebsar Rp701 miloar atau sekitar 32%. Sedangkan bisnis lahan industri hanya berkontribusi sebesar 8,7% atau sekitar Rp192,3 miliar.

Cek juga

Penyesuaian Tarif 0% untuk pengusaha kecil, YUKK Payment Gateway Dukung Digitalisasi Bagi Usaha Mikro

Jakarta, Lantaibursa.id – Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penggunaan QRIS untuk usaha mikro (UMi), …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *