Lantai Bursa Informasi Cerdas Berinvestasi
Bogor – Pendanaan proyek pembangkit listrik berkapasitas 2×1.000 mega watt (mw) yang akan digarap PT United Tractor Tbk (UNTR) berjalan molor. Sebelumnya perseroan menargetkan dapat mengantongi persetujuan baik dari buyer atau bank di beberapa bulan lalu, namun hingga saat ini perseroan juga belum kunjung mendapatkan persetujuan pendanaan untuk pembangunan proyek pembangkit listrik senilai US$4 miliar tersebut.
Proyek yang merupakan kelanjutan dari pembangkit listrik Tanjung Jati 1-4 itu ditargetkan pada awal tahun 2017 mendatang sudah mendapatkan persetujuan dari bank terkait dengan pendanaannya. Direktur Keuangan United Tractor Iwan Hadiantoro mengatakan perseroan membutuhkan dana sekitar US$3,2 miliar atau sekitar 80% dari total investasi yang rencananya diperoleh melalui pinjaman perbankan, sedangkan 20% sisanya akan dirogoh dari ekuitas perseroan sendiri. “Kita masih nego sama buyer dan bank, diharapkan awal tahun depan sudah closed,” katanya saat media gathering di Bogor (4/10).
Lebih lanjut dirinya mengatakan nilai investasi sebesar itu hanya untuk mendapatkan porsi kepemilikan 25%. Sebagai catatan dalam proyek tersebut perseroan membentuk perusahaan patungan bersama dua perusahaan Jepang untuk mengembangkan ekspansi proyek Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah.
Dua perusahaan itu adalah Sumitomo Corporation yang berkantor pusat di Chuo-ku, Tokyo, dan Kansai Electric Power Co., Inc., yang bermarkas di Nakanoshima, Kita-ku, Osaka. Nantinya proyek tersebut dikerjakan dengan skema build, operate, and transfer (BOT).
Perseroan juga telah menandatangani menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli listrik (power purchase agreement) dengan PT PL. Meskipun begitu, Iwan belum dapat memaparkan berapa harga jual listriknya.
