JAKARTA, – PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang usaha jasa perawatan dan perbaikan pesawat akan melakukan penjualan sahamnya ke publik pada tahun ini melalui IPO. Perseroan masih berdiskusi dengan pemegang saham berapa jumlah pasti saham yang akan dilepas ke publik.
Arif Wibowo, Direktur Utama GIAA, mengatakan, jumlah saham yang dilepas ke publik melalui aksi Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO direncakanak sekitar 20 persen. “Penjualan saham ini dalam rangka memperkuat modal GMF, kami harap bisa 20 persen tapi masih tunggu kesepakatan pemegang saham,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (13/2).
Menurutnya, perolehan dana dari penjualan saham ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha non organik GMF. Misalnya untuk melakukan joint venture atapun akuisisi. Sayangnya, ia tidak bersedia mengungkap berapa jumlah dana IPO yang ditargetkan dapat diraih dari penjualan saham-saham tersebut.
Pada tahun 1984, GMF didirikan sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang kemudian memisahkan diri sebagai Special Business Unit (SBU) pada tahun 1996. Sejak itulah, nama GMF AeroAsia digunakan. Pada 2002, GIAA melakukan spin off GMF AeroAsia menjadi badan usaha mandiri.