Terdapat dua faktor yang memberikan pengaruh terhadap sikap transaksi para pelaku pasar pada saat menerima sinyal pasar, dengan beberapa bukti bahwa pelaku pasar akan meningkatkan kualitas order berdasarkan ukuran, baik lebih besar maupun ukuran yang lebih kecil. Selanjutnya, sumber informasi yang diperoleh tersebut dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu para pelaku pasar yang menerima informasi dari sumber informasi utama dengan apa yang disebut informed trader, maupun pelaku pasar yang memperoleh sumber informasi berdasarkan isu atau rumor, dengan apa yang disebut uninformed trader.
Hal tersebut menjadi konsep dari logika transaksi berdasarkan kinerja suatu harga. Kemudian informasi yang diterima di pasar pada suatu waktu tertentu akan mempengaruhi likuiditas pasar. Jadi, dapat disimpulkan, pelaku pasar dalam menentukan sikap dan mengambil keputusan transaksi berdasarkan logika untuk kemudian menentukan strategi transaksi jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. Yang mana dapat dirincikan, bahwa logika transaksi dipengaruhi dari terbentuknya penemuan harga, biaya transaksi, dan informasi yang ada.
Sedangkan sinyal pasar terbentuk dari informed trader yang memperoleh informasi utama, dan un-informed trader yang ikut serta mengambil sikap transaksi berdasarkan likuiditas dan kondisi pasar. Ini menjadi hal penting untuk menjelaskan kualitas dari sinyal pasar tersebut. Dengan kualitas tinggi ataupun rendah akan mempengaruhi nilai transaksi yang akan berdampak terhadap dinamika likuiditas.
Dalam hal ini, strategi transaksi menjadi hal yang sangat penting saat likuiditas memiliki peran bagi kinerja harga satu aset atau saham itu sendiri, dengan kesimpulan akhir bahwa strategi pasar akan lebih optimal dengan mempertimbangkan adanya sinyal pasar dan logika transaksi.**
(**Lucky Bayu Purnomo, Equity Research Danareksa)