Jakarta – Lembaga perbankan tanah air tampaknya perlu meningkatkan layanan keuangan di tempat wisata outbound. Hal itu dianggap perlu lantaran adanya potensi untuk berebut fee based income dari para turis.
Berdasarkan laporan Mastercard dalam riset bertajuk Future of Outbound Travel in Asia Pasific 2016 to 2021, jumlah wisatawan yang bepergian (outbound) dari negara-negara berkembang di Asia Pasifik (China, India, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam tty , Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka) saat ini telah melampaui wisatawan outbound dari negara-negara maju di Asia Pasifik (Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Australia dan Selandia Baru) sebesar satu setengah kali lipat.
Selain itu, angka ini diprediksikan akan tumbuh dua kali lebih cepat dalam lima tahun ke depan (7,6% dibandingkan 3,3% CAGR).
Secara kolektif, negara-negara di Asia Pasifik diprediksikan akan tumbuh sebesar 6% setiap tahunnya mulai dari tahun 2016 hingga 2021.
Data tersebut tidak mengejutkan, sebab China diprediksikan sebagai negara dengan wisata outbound terbesar pada tahun 2021 dengan 103,4 juta kunjungan dengan memberikan sumbangan sebesar 40% dari total keseluruhan wisata outbound di Asia Pasifik, hampir empat kali lipat dari negara terbesar ke-2 dan ke-3, yakni Korea Selatan (25,6 juta) dan India (21,5 juta).
“Pertumbuhan kelas menengah mendorong pertumbuhan wisata outbound di Asia Pasifik, bersamaan dengan tren lain seperti munculnya wisatawan millennial Asia dan wisatawan senior di sisi lainnya, serta perkembangan teknologi dan infrastruktur. Wisatawan Asia Pasifik akan terus memicu pertumbuhan pariwisata global di tahun-tahun mendatang, menyediakan beragam kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan melalui pengembangan produk dan solusi yang senantiasa diupayakan untuk meningkatkan
keseluruhan pengalaman perjalanan mereka, ” kata Senior Vice President, Asia Pasific, Mastercard Advisors, Eric Schneider dalam siaran persnya, Senin (13/2).
Berikut proyeksi jumlah kunjungan wisata outbound internasional dari 10 besar negara di Asia Pasifik pada tahun 2021, meliputi:
1. China – 103,4 juta
2. Korea Selatan – 25,6 juta
3. India – 21,5 juta
4. Japan – 19,4 juta
5. Taiwan – 16,3 juta
6. Malaysia – 14,2 juta
7. Australia – 11,8 juta
8. Singapura – 11,7 juta
9. Indonesia – 10,6 juta
10. Thailand – 9,1 juta
Myanmar diproyeksikan akan menjadi negara wisata outbound yang mengalami pertumbuhan tercepat
dengan pertumbuhan sebesar 10,6% per tahun dalam jangka lima tahun ke depan, diikuti dengan Vietnam (9,5%), Indonesia (8,6%), China (8,5%), dan India (8,2%).
Di antara negara-negara maju di Asia Pasifik, pertumbuhan tercepat dialami oleh Korea Selatan (3,8%),
diikuti oleh Singapura (3,5%), Australia (3,5%) dan Selandia Baru (3,4%).
Proyeksi 10 besar negara dengan pertumbuhan wisata outbound internasional tercepat di Asia Pasifik
(2016-2021 CAGR), meliputi:
1. Myanmar – 10,6%
2. Vietnam – 9,5%
3. Indonesia – 8,6%
4. China – 8,5%
5. India – 8,2%
6. Sri Lanka – 6,1%
7. Thailand – 4,8%
8. Filipina – 4,4%
9. Korea Selatan – 3,8%
10. Australia/Singapura/Malaysia – 3,5%.