Jakarta-PT Bahana Sekuritas memandang jika status investment grade dengan peringkat BBB- atau outlook stabil yang disempatkan ke Indonesia oleh Lembaga Pemeringkat Internasional, Standard and Poor’s (S&P) memberikan angin segar bagi kondisi pasar modal di Indonesia.
Direktur Head Of Investment Banking Bahana Sekuritas Andi Sidharta menuturkan jika hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah emiten yang mulai berani berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Memang, kenaikan peringkat itu didasarkan pada berkurangnya risiko fiskal, seiring kebijakan anggaran pemerintah yang lebih realistis.
“Kemungkinan IPO yang tadinya agak lesu, justru akan dapat respon lebih bagus dari yang kemarin,”katanya, di Jakarta, Senin (22/5)
Lebih lanjut dirinya menjelaskan kinerja emiten yang semakin membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya juga menjadi salah satu alasan perusahaan untuk menawarkan sahamnya ke publik. Disamping itu , status investment grade dengan peringkat BBB- atau outlook stabil yang diberikan kepada Indonesia juga bakal berdampak kepada saham-saham perusahaan yang tercatat di BEI, khususnya saham perbankan dan infrastruktur.
Sebagai catatan, selain S&P, lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings juga memiliki pandangan positif mengenai penilaian kredit Indonesia. Adapun sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. pada Maret mengatakan, kenaikan rating Indonesia tersebut dapat meningkatkan daya tarik aset di antara investor institusi konservatif Jepang dan membantu menyerap dana hingga US$5 miliar. S&P tergolong lebih lambat dibanding Moody’s dan Fittch dalam menyematkan investment grade kepada Indonesia, mengingat kekhawatiran pertumbuhan dan meningkatnya kredit macet.