Jakarta – Selama kuartal I-2017, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) membukukan pendapatan bersih menjadi Rp222 miliar, atau mengalami pertumbuhan 2,5 persen dari posisi Rp216,5 miliar pada akhir Maret 2016.
“Pertumbuhan pendapatan berih didukung oleh peningkatan penjualan kepada komponen maker, roda empat serta peningkatan penjualan ekspor sebesar 20,9 persen,” ungkap Direktur Utama Garuda Metalindo Ervin Wijaya di Jakarta, Senin 8 Mei 2017.
Pendapatan yang tampil gemilang tidak membuat laba bersih perseroan mengalami penguatan. Bayangkan saja, laba perusahaan turun 11 persen menjadi Rp33,6 miliar di kuartal I-2017, dari posisi di tiga bulan pertama 2016 sebesar Rp37,8 miliar.
Perusahaan juga mencatat pertumbuhan total aset sebesar 5 persen di kuartal pertama 2017 menjadi Rp977,7 miliar dari Rp930,9 miliar pada kuartal pertama 2016. Dengan komposisi liabilitas sebesar Rp194,9 miliar.
“Untuk total utang naik 47,1 persen menjadi Rp194,9 miliar. Karena, utang pembayaran dividen yang akan dibayarkan pada 26 April 2017,” terang Ervin.
Rencana Bisnis 2017
Untuk ke depannya, perusahaan berencana investasi di PT Mega Pratama Ferindo (MPF). MPF adalah perusahaan yang bergerak di jasa steel wire and bar drawing services.
Untuk mengambil alih MPF, bilang dia, perusahaan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli, di mana Garuda Metalindo akan memiliki kepemilikan 69,75 persen di Mega Pratama Ferindo setelah proses pengambil alihan selesai.
Nilai akuisisi perusahaan terebut mencapai Rp279 miliar. Porsi dananya akan didapatkan dari kas internal maupun perbankan. Melalui akuisisi tersebut, Garuda Metalindo mendapatkan keuntungan dan sinergi bisnis. Sebab, Mega Pratama Ferindo akan berperan langsung dalam memastikan ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan berkesinambungan bagi Garuda Metalindo.