Jakarta- Produsen berbagai jenis makanan dan minuman, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mengaku, bahwa bisnisnya tidak berpengaruh dengan langkanya garam. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Indofood, Fransiscus Franky Welirang, dalam acara Public Expose Maraton, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/8).
Menurut Franky, kelangkaan garam yang terjadi di Tanah Air tidak berdampak terhadap Indofood. Pasalnya garam yang Indofood butuhkan adalah garam untuk indutsri makanan yang harus aman dan bersertifikat.
Apalagi selama ini, menurut Franky, Indofood mengandalkan garam impor untuk memproduksi produk makananya. “Selama ini sih garam untuk industri tidak ada masalah dan kita dapat garam juga impor. Pokoknya, kita selalu ikut kebijakan pemerintah,”tutur Franky.
Sebagai informasi, Indofood berhasil membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 4,6% menjadi Rp35,65 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp34,08 triliun. Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 1,8% pada periode ini menjadi Rp2,27 triliun dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya Rp2,23 triliun.
“Kelompok Usaha Strategis Produk Konsumen Bermerek memberikan kontribusi sekitar 50% terhadap penjualan neto konsolidasi, dan Bogasari, Agribisnis dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 21%, 21% dan 8%,”jelasnya. (AHM)