Jakarta – Perusahaan bidang industri kalsium karbida, PT Emdeki Utama Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) menarwakan harga saham perdana dikisaran Rp590-800 per saham. Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Yuanta Sekuritas Indonesia (Penjamin Pelaksana Emisi Efek), Surya Widjaja, di Jakarta, di Jakarta, Senin.
Seperti diketahui, Emdeki Utama Indonesia berencana melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham biasa atau setara dengan 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan dalam aksi Initial Public Offering (IPO). “Dalam IPO, kami berharap dapat menghimpun dana sekitar Rp295 miliar-Rp400 miliar. Jadi, tergantung price range pada saat book building,” kata Surya.
Lebih jauh Surya menjelaskan, bahwa dana yang diperoleh nanti akan digunakan untuk belanja modal atau sekitar 73,91 persen dari hasil IPO. “Dari total belanja modal, Sebesar 48,96 persen untuk pembangunan pabrik high-grade silica alloy dan sebesar 24,95 persen untuk membangun pabrik carbide desulphuriser,”terangnya.
Perseroan berharap, pasca pelaksanaan IPO ini dana yang dihimpun bisa menopang rencana perseroan untuk menjadi pendukung industri konstruksi di industri kimia dan menopang ekspansi. “Perseroan berencana membangung carbide desulphuriser dan high-grade silica alloy (ferrosilicon/FeSi 75%). Keduanya merupakan produk yang dibutuhkan dalam industri baja,” ujar Surya.
Adapun aasa penawaran awal (book building) akan laksanakan pada 21-31 Agustus 2017 dan penawaran umum pada 13-15 September 2017, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 20 September 2017.
Sebagai catatan saja, di 2016 volume produksi Emdeki Utama sebanyak 21.185 metrik ton dengan volume penjualan sebanyak 21.169 metrik ton yang seluruhnya diserap pasar domestik, terutama di industri gas dan ferronickel. Pada Kuartal I-2017, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp77,4 miliar dan laba bersih Rp14,6 miliar. Margin EBIT Emdeki Utama pada kuartal pertama tahun ini meningkat menjadi 24,2 persen, dibanding periode yang sama di 2016 yang sebesar 21 persen