IHSG Diyakini Mampu Tembus 6.100

Jakarta-Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 7 days repo rate sebesar 25 basis poin ke level 4,5 persen terus menuai respon positif dari kalangan pelaku pasar. Tak terkecuali dari kalangan broker. Turunnya suku bunga diyakini bakal mendorong perbaikan kinerja emiten seiring dengan berkurangnya beban usaha yang harus ditanggung. “Penurunan suku bunga acuan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong roda perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, di Jakarta, Rabu (23/8).

Dalam pandangan Silvano, tingkat konsumsi masyarakat sangat bergantung pada pertumbuhan dunia usaha. Turunnya tingkat suku bunga menjadi salah satu penopang perbaikan dunia usaha karena salah satu komponen beban usaha datang dari pinjaman perbankan. Dengan banhyaknya kebutuhan demi mendongkrak konsumsi, penurunan suku bunga dinilai cukup signifikan dalam mengurangi beban dunia usaha.

Dengan sejalannya langkah BI dan pemerintah dalam mendorong perekonomian nasional, juga dengan kinerja emiten yang diyakini bakal semakin membaik, Silvano pun yakin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 6.100 pada akhir tahun ini. Terlebih posisi IHSG saat ini sudah berasa di atas level 5.900. “Kami sudah bilang proyeksi kami 6.100 di akhir tahun ini. Kami belum revisi. Sekarang kan sudah 5.900, jadi sepertinya on track,” tutur Silvano.

Namun demikian, lanjut Silvano, saat ini kondisi pasar juga sangat sensitif terhadap pemberitaan yang beredar. Hal itu hanya bisa dicounter dengan kinerja perusahaan yang bagus. Dengan catatan kinerja yang bagus, maka emiten terkait diyakini bakal relatif kebal meski diserang oleh pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan. (JJU)