Jakarta-Tak banyak disorot sejak awal kemunculannya pada 2009 lalu, keberadaan Bitcoin kini mulai mencuri perhatian dan banyak diperbincangkan di masyarakat luas. Hal inj tak lepas dari performa nilai mata uang digital (cryptocureemcy) tersebut yang dalam beberapa waktu terakhir terus melonjak signifikan. Namun performa ciamik tersebut sepertinya mulai bertemu dengan momen titik baliknua pada awal tahun 2018 ini. Apakah tren negatif ini daoat dimaknai sebagai pertanda awal bahwa periode keemasan Bitcoin sudah mulai runtuh di 2018? Ataukah hal ini hanya merupakan tren anomali yang bersifat sementara saja?
Mengutip data dari Bitcoin.net pada siang ini (13/1), harga Bitcoin terbaru berada di level per USD14.194. Padahal di sepanjang tahhn 2017 lalu, harga Bitcoin sempat meroket hingga mencapai USD19.340.
Analis Riset ForexTime, Lukman Otunuga, menyebut bahwa posisi harga terendah Bitcoin sempat terbentuk pada Kamis (11/1) dengan turun tanpa ampun menjadi di bawah USD13.000 pasca Korea Selatan mengumumkan rencananya dalam melarang perdagangan uang kripto. Tekanan jual semakin menjadi-jadi akibat komentar tokoh besar finansial, Warren Buffet, yang memperingatkan bahwa perkembanga cryptocureency bakal menemui akhir yang buruk. “Bitcoin memasuki tahun baru ini dengan kesulitan untuk kembali bersinar dan bulls sama sekali tidak menampakkan dirinya pekan ini,” ujar Lukman dalam risetnya, Jumat (15/1).
Menurut Lukman, jika nantinga Bitcoin kembali bakal melewati angka di bawah USD13.000, maka dapat diperkiraka tren penurunan berpotensi berlanjut hingga menuju level USD12.000. Bahkan juga tidak menutup kemungkinan pergerakan harga Bitcoin bakal semakin tersungkur ke level USD10.000.
Sebagaimana diketahui, pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir terus mencuri perhatian masyarakat luas. Bahkan karenanya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) membuka peluang untuk dapat mengakomodir perdagangan mata uang virtual tersebut di Indonesia. Pihak Bappebti menilai ada peluang pertumbuhan yang cukup besar terhadap perdagangan produk investasi baru ini. “(Perdagangan bitcoin) Sedang kami bahas. Kami sudah dapat arahan dari Pak Bachrul (Kepala Bappebti), dan bursa serta kliring juga sedang dipersiapkan untuk diskusi bitcoin,” ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Dharmayugo Hermansyah. Menurut Dharmayugo, diskusi antara bursa derivatif komoditas dan Kliring Berjangka Indonesia direncanakan akan segera digelar pada Bulan Januari ini. Harapannya, hasil dari diskusi ini akan disampaikan pada Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai masukan dan rekomendasi agar kedua lembaga tersebut dapat memberi ijin terhadap perdagangan bitcoin di bursa Indonesia. (DWT)