Jakarta – Dalam rangka efisiensi dan menekan beban usaha, PT Global Teleshop Tbk (GLOB) harus lela kehilangan sekitar 14 toko yang dinilai tidak produktif. Alhasil, GLOB saat ini hanya memiliki sekitar 56 toko dari sebelumnya mencapai 70 toko.
“Bahkan tahun ini, kami masih akan mereview ulang toko – toko. Jika masih ada yang dinilai tidak berkontribusi, yah di tutup saja. Dengan penutupan itu kan, beban usaha perusahaan jadi berkurang,”tutur Direktur Utama GLOB, Djoko Harianto, seusai Paparan Publik Insidentil, di Gedung Trio, Jakarta, Selasa (30/01).
Menurut Djoko, strategi perusahaan dalam rangka memperbaiki kinerja yakni mempertebal margin terutama dari penjualan voucher. Karena, voucher masih menjadi penopang penghasilan GLOB. Porsinya, sekitar 51% disumbang oleh penjualan voucher dan sisanya 49% di kontribusi dari hasil jual handphone.
“Meski margin tipis, tapi perputaranya cepat kalau dari penjualan vhoucher itu. Tahun ini, kami berusaha untuk mempertebal margin penjualan voucher tersebut,”tegas Djoko.
Djoko menambahkan, tahun ini perusahaan juga telah menyiapkan strategi yang sudah dan akan dilakukan guna memperbaiki kinerja perusahaan kedepannya. GLOB akan intensifikasi toko dengan memaksimalkan kinerja toko, memperpendek putaran hari persedian. Selain itu, perusahaan juga bakal memperkuat working capital.
“Kami juga memantau dan mengimplemasikan skema penurunan biaa – biaya operasi secara signifikan,”ungkapnya.
Djoko juga bahwa perusahaan berencana mengembangkan inisiatif – inisiatif baru seperti bisnis ‘trade in’. Hal itu dalam rangka menangkan potensi bisnis yang menjanjikan seiring dengan data yang menyebutkan ada sekitar 30 juta handphone baru yang masuk ke Indonesia setiap tahunnya.
“Kami juga akan meningkatkan penjualan melalui platform online,”pungkasnya.
Dengan beragam strategi yang akan dilakukan perusahaan, Djoko berharap perusahaan dapat mencatatkan laba bersih atau keuntungan di tahun 2018 ini. Selain itu, perusahaan juga telah berusaha agar sahamnya di perdagangkan kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pasalnya, sudah genap satu tahun saham GLOB terbelenggu status suspend. Targetnya, dalam waktu dekat saham GLOB bisa ditransaksikan lagi di Bursa.
“Kami sudah serahkan laporan keuangan yang telat dan sudah juga bayar denda. Saat ini, kami juga sudah realisasikan imbauan Regulator untuk melakukan Paparan Publik Insidentil. Jadi, kami berharap secepatnya saham GLOB di buka suspend nya,”pungkasnya. (AHM)