JAKARTA – PT Indofarma Tbk (Persero) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp2,1 Triliun. Angka ini meningkat sebesar 31.25% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 Triliun.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, perusahaan optimis dapat mencatat laba bersih sebesar Rp16 miliar, dari tahun sebelumnya perusahaan menderita kerugian sebesar Rp46 miliar.
“kami (Indofarma) yakin membukukan laba tahun ini,” Ungkap Rusdi Rosman, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Borobudur, Jakarta (19/04).
Untuk mendukung target tersebut, Rusdi menjelaskan, perusahaan akan mengeluarkan 25 produk baru yang akan dirilis tahun ini. Mulai dari Alat Kesehatan, diagnostic (semacam tes kehamilan, tes HIV) dan beberapa obat-obatan jenis terbaru.
Seiring telah selesainya SAP, Manajemen Indofarma berharap akan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan di tahun ini “Kita (Indofarma) sudah selesai SAP jadi siap untuk bersaing keluar, karena sudah akurat,” kata Rusdi.
Untuk memuluskan ekspansi usaha perseroan, Rusdi mengungkapkan, Indofarma menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp160 miliar atau lebih tinggi dibanding realisasi capex sebelumnya sebesar Rp80 miliar.
“Selain untuk pengembangan produk, dana juga akan digunakan untuk membangun pabrik infus di Makasar,”Imbuh Rusdi.
Langkah lanjut perseroan kata Rusdi, Indofarma juga tengah menyiapkan diri untuk tender Departemen Kesehatan (DepKes) terkait pengadaan makanan (Gizi) bagi anak-anak. Perusahaan juga tengah menggodog rencana pembangunan pabrik kosmetik dengan nilai investasi di perkirakan mencapai Rp180 miliar.
“Kita masih negosiasi dan kaji rencana pembangunan pabrik kosmetik.”Pungkasnya. (Nopal)