Jakarta-PT Djakarta Lloyd (Persero) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Beberapa catatan dalam RUPS menyebutkan bahwa kinerja PT Djakarta Lloyd (Persero) pada 2017 mengalami peningkatan yang sangat baik.
“Djakarta Lloyd mampu memperoleh laba bersih Rp 36,6 miliar atau meningkat dari laba tahun sebelumnya Rp 29,7 miliar,” ujar Direktur Utama PT Djakarta Lloyd Suyoto dalam siaran persnya.
Kinerja Djakarta Lloyd sekian cemerlang dengan kemampuannya mengubah status laporan keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disandang selama 10 tahun, menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), bahkan kini masuk dalam kategori (A) perusahaan sehat.
“Langkah perbaikan ini tidak terlepas dari penyelesaian hutang pajak masa lalu Djakarta Lloyd melalui Program Tax Amnesty pada tahun 2017, yang berdampak pada terbitnya Surat Keterangan Tidak Dipungut (SKTD) dari Ditjen Pajak Kementerian Keuangan RI,” tutur dia.
Dalam RUPS dijelaskan bahwa Djakarta Lloyd dinilai telah berhasil menyelesaikan permasalahan yang menjadi dasar opini pengecualian pada laporan keuangan tahun sebelumnya, melalui SLA (Subsidiary Loan Agreement) yang dikonversikan menjadi tambahan PMN melalui Peraturan Pemerintah No 62/2017.
“DJakarta Llyod dari rugi menjadi untung, BUMN yang sangat bankable, dan dinyatakan sebagai perusahaan yang sehat,” tutur dia.
Melihat pencapaian itu, Suyoto optimistis bisa membawa Djakarta Lloyd meraih kembali kejayaannya.
“Kita berharap jika semua BUMN yang membutuhkan pelayanan angkutan cargo dapat menggunakan jasa kami. Karena kami sanggup untuk mengerjakannya. Kami mampu memberi pelayanan yang efisien, aman, dan harga yang sangat kompetitif,” ungkapnya.(ART)