Lantai Bursa Informasi Cerdas Berinvestasi
Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai keramaian Pilpres 2019 diyakini tidak akan memberi pengaruh signifikan pada aktivitas di pasar modal. Terbukti, puluhan emiten telah mengantri untuk menggelar proses Penawaran Umum Perdana Saham, atau IPO.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kondisi pasar modal yang menjadi pertimbangan utama perusahaan untuk menggelar IPO.
Apalagi, kondisi pasar modal saat ini masih kondusif ditopang penguatan di berbagai sektor perekonomian domestik. Sehingga, hiruk pikuk jalannya pemilihan presiden tidak menghalangi niat mereka untuk melenggang ke lantai bursa.
“Ya mudah-mudahan enggak berpengaruh, kita optimis. Pengalaman sudah banyak, bangsa indonesia kita di mana yang satu politik jalan terus. Kita juga meyakinkan luar kondisi pasar modal, kondisinya berjalan dengan baik,” ujar Nyoman di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Catatan dari beberapa perusahaan sekuritas, hingga akhir tahun lalu masih ada sebanyak 45 perusahaan dalam daftar rencana (pipeline) untuk melepas sebagian sahamnya ke publik melalui aksi Initial Public Offering atau IPO.
Dalam rangka menggiring 45 calon dapat merealisasikan rencananya masuk ke pasar modal, BEI menyatakan tengah menjalin komunikasi intensif dengan para underwriter.
Ia mengungkapkan, BEI telah membentuk tim untuk berkoordinasi dengan perusahaan sekuritas selaku penjamin emisi untuk mendorong keinginan 45 perusahaan tersebut dapat terealisasi.
“Kita koordinasi dengan underwriter, jadi kita tahu nanti potensi yang ada berapa,” kata Nyoman.
