Jakarta – Biaya pendidikan terus meningkat secara berkala. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikannya capai 10% per tahun. Orang tua tentunya harus membuat perencanaan jangka panjang yang baik agar biaya sekolah anaknya terjamin.
Tak hanya perencanaan yang baik, pemilihan instrumen simpanan yang tepat juga patut dipikirkan. Anang Samsudin, PR Manager Treasury menjelaskan, dana pendidikan sebaiknya disiapkan 5 hingga 15 tahun sebelum anak masuk sekolah.
Pasalnya, semakin pendek waktu yang kita punya, maka akan semakin besar tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan.
Salah satu pilihan yang terbukti tepat untuk dijadikan sebagai simpanan jangka panjang, yaitu emas.
Anang mengatakan, mempersiapkan dana pendidikan kini dapat dilakukan dengan aman dan mudah melalui platform simpan emas Treasury.
“Para orang tua bisa punya simpanan emas mulai dari Rp20.000 (sebelum pajak) secara rutin untuk mempersiapkan dana pendidikan anak di Treasury,” kata Anang, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Nah, sebelum mulai menyiapkan Dana Pendidikan untuk anak, sebaiknya ketahui terlebih dahulu langkah-langkah dalam merencanakan dana Dana Pendidikan berikut ini.
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah mencari tahu besarnya biaya yang diperlukan untuk dapat bersekolah di lembaga pendidikan yang diinginkan.
Dengan informasi biaya tersebut, orang tua bisa mulai melakukan perhitungan untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Sebaiknya, cari tahu biaya pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.
Langkah kedua, lakukan estimasi biaya pendidikan yang dibutuhkan pada saat nanti anak masuk sekolah. Cara menghitungnya cukup sederhana,
“Misalnya total biaya yang dibutuhkan untuk kuliah saat ini adalah Rp 80.000.000. Maka untuk menghitung estimasi biaya kuliah 10 tahun mendatang, biaya kuliah saat ini harus ditambahkan 10% per tahunnya dengan penambahan progresif hingga 10 kali,” tutur Anang.
Metode perhitungan yang sama juga perlu dilakukan untuk jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga SMA. Sehingga dapat diketahui estimasi biaya pendidikan secara menyeluruh sampai jenjang perguruan tinggi.
Setelah mengetahui besarnya biaya pendidikan anak, langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah membuat strategi dalam mempersiapkan dana pendidikan. Salah satunya dengan memilih instrumen keuangan untuk menyimpan dana pendidikan tersebut.
“Pilihlah instrumen yang nilainya cenderung naik dalam jangka panjang. Salah satu instrumen yang tepat karena nilainya yang cenderung naik dalam jangka panjang adalah Emas,” katanya.
Langkah terakhir, lakukan review secara berkala terhadap simpanan yang berhasil dikumpulkan. Pastikan kembali dana pendidikan yang sudah terkumpul masih sejalan dengan biaya sekolah dan perguruan tinggi yang sebelumnya direncanakan. Apabila ada perubahan, segera lakukan perhitungan ulang untuk memastikan dana pendidikan masih sesuai rencana.
“Untuk memberikan stimulasi bagi para orang tua agar memulai menyimpan Emas. Treasury memberikan Emas Gratis sebesar 0,03 Gram untuk setiap pengguna baru,” tutup Anang.
Saat bertransaksi di Treasury, pengguna juga bisa memilih harga emas yang terbaik, karena harga Emas di Treasury di-update per menit.
Untuk diketahui, Trearury mulai beroperasi sejak tahun 2018, sebagai platform daring untuk beli, simpan dan jual Emas batangan serta perhiasan yang dapat diakses melalui Google Playstore dan Apps Store.
Hingga saat ini, Treasury sudah digunakan oleh lebih dari 13.000 pengguna di Indonesia. Untuk semakin memudahkan pengguna Treasury juga menyediakan layanan transfer dan redeem Emas bagi pelanggan.
Treasury menyediakan berbagai pilihan pembayaran Isi Ulang Celengan, yaitu; melalui Virtual Account seperti BCA, BNI, Mandiri, BRI dan lain lain. Bank Transfer melalui ATM Bersama. Convenient Store melalui Alfamart dan E-Wallet melalui Doku Wallet.
Treasury telah menjadi anggota AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia), asosiasi yang memayungi perusahaan dan institusi keuangan yang memaksimalkan peran teknologi dalam bisnisnya.
Sementara, untuk menjaga keamanan pelanggan, Treasury bekerja sama dengan lembaga kliring sebagai penjamin transaksi dan Untung Bersama Sejahtera (UBS) sebagai penyedia Emas yang ditransaksikan.