JAKARTA-Kawasan Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sangat luas dengan bentang alam yang dipenuhi oleh pegunungan dan hutan rimba. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat di sana. Tak terkecuali kebutuhan pasokan listrik untuk aktifitas masyarakarat sehari-hari. Karenanya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku ujung tombak andalan pemerintah dalam urusan pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat perlu menyusun skenario alternatif dalam misi ‘menerangi Bumi Cendrawasih’. “Untuk itu kami meluncurkan program 1.000 Renewable Energy (RE) for Papua,” ujar Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Ahmad Rofik, dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (18/10).
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rasio elektrifikasi (RE) di Provinsi Papua saat ini telah mencapai 94,28 persen. Bahkan catatan RE di wilayah Papua Barat telah mencapai 99,99 persen. Dengan demikian, secara rata-rata capaian RE di kedua provinsi tersebut saat ini mencapai 95,75 persen. Capaian itu 58,25 persen diantaranya merupakan kontribusi dari PLN, sedangkan sisanya didapat dari program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM dan juga pasokan listrik swadaya hasil inisiatif dari pemda-pemda setempat. “Namun demikian, masih ada sekitar 1.724 desa lagi di Papua yang masih gelap gulita, dari total jumlah desa sebanyak 7.358 desa. Inilah yang menjadi dasar peluncuran Program 1.000 RE for Papua, sebagai tindak lanjut dari program Ekspedisi Papua Terang,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, dalam kesempatan yang sama.
Sejauh ini PLN diketahui telah menggelar survei Ekspedisi Papua Terang pada bulan Agustus-September 2018 lalu, dengan melibatkan 165 mahasiswa pecinta alam dari lima kampus perguruan tinggi negeri. Selain itu, ekspedisi juga melibatkan LAPAN dan TNI AD. “Tujuan dari ekspedisi adalah untuk mendapatkan data terkait penyusunan rencana paling efektif dalam melistriki ratusan desa di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dari data tersebut, kami lalu berinisiatif menggagas program 1.000 Renewable Energy (RE) for Papua, yang target akhirnya adalah agar rasio elektrifikasi di Tanah Papua pada tahun 2020 mendatang sudah bisa mencapai 100 persen,” tegas Ahmad Rofik. (JAT)