Friday , March 29 2024
Home / Berita / Bank BTPN Restrukturisasi Kredit Rp10,2 Triliun ke 60 Ribu Nasabah

Bank BTPN Restrukturisasi Kredit Rp10,2 Triliun ke 60 Ribu Nasabah

JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menyebutkan, hingga awal Juli tahun ini perseroan telah merestrukturisasi kredit mencapai Rp10,2 triliun dari 60 ribu nasabah, sedangkan total penyaluran kredit (gross) per 30 Juni 2020 tercatat Rp150,48 triliun (unaudited) atau bertumbuh 5 persen (year-on-year).

“Restrukturisasi kurang lebih 6,7 persen dari total portofolio kami. Angkanya kurang lebih Rp10 triliun yang kami restrukturisasi hampir 60 ribu nasabah,” kata Direktur Utama BTPN, Ongki Winadjati Dana saat pelaksanaan Public Expose Live 2020 di Jakarta, Rabu.

Sepanjang Semester I-2020, sebagian besar pinjaman yang direstrukturisasi oleh BTPN berasal dari segmen syariah, yaitu mencapai 59 persen. Selanjutnya diikuti segmen usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 27 persen, sedangkan selebihnya berasal dari segmen corporate (6 persen), consumer finance (6 persen) dan kredit mikro sebesar 3 persen.

Dia mengatakan, BTPN mendukung pertumbuhan kredit secara selektif, melanjutkan upaya restrukturisasi kredit dan menjaga kualitas portofolio kredit. Di samping itu, perseroan akan tetap mengembangkan CASA, mengurangi biaya dana dan senantiasa menjaga tingkat pendanaan maupun likuiditas yang sehat.

Selama enam bulan pertama di 2020, BTPN mencatatkan peningkatan saldo rata-rata CASA sebesar 19 persen (y-o-y), dengan jumlah CASA senilai Rp27,23 triliun atau menurun 1 persen (y-o-y). Adapun total dana pihak ketiga (DPK) BTPN tercatat sebesar Rp101,4 triliun atau bertumbuh 4 persen (y-o-y).

Selain dana pihak ketiga, Bank BTPN juga memiliki fasilitas pinjaman jangka panjang dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), obligasi dan pinjaman bilateral lainnya. Per akhir Juni 2020, LCR Bank BTPN tercatat sebesar 221,96 persen dan NSFR 116,56 persen.

Pada Semester I-2020, laba bersih BTPN menurun 10 persen (y-o-y) menjadi Rp1,12 triliun, meski pendapatan operasional mengalami kenaikan 4 persen menjadi Rp6,28 triliun. Beban operasional BTPN selama enam bulan pertama tahun ini meningkat 3 persen (y-o-y) menjadi Rp3,44 triliun dan biaya kredit meningkat 63 persen menjadi Rp1,22 triliun.

Ongki menilai, kondisi pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja perseroan di Kuartal II-2020. Situasi pandemi Covid-19 dan kualitas kredit pasca restrukturisasi masih menjadi tantangan di Semester II-2020. Per akhir Juni 2020, rasio kredit bermasalah (NPL) gross BTPN tercatat sebesar 1,1 persen atau meningkat dibanding periode yang sama di 2019 sebesar 0,8 persen. (AHM)

Cek juga

Jelang Lebaran, Bank DKI Layani Penukaran Uang Baru

Jakarta, Lantaibursa.id – Jelang lebaran, Bank DKI siap menyediakan layanan penukaran uang baru untuk memenuhi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *