JAKARTA – PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) berkomitmen untuk mendukung peningkatan transaksi di Pasar Modal Indonesia. Oleh karena itu, PEI berusaha memanjakan pelaku industri pasar modal dengan menyediakan fasilitas pendanaan dana serta Efek salah satunya Transaksi Marjin.
“Tujuan dibentuknya PEI itu salah satunya untuk mendongkrak likuiditas. Oleh karena itu, kami akan menyediakan fasilitas pendanaan bagi sektor pasar modal guna mendukung peningkatan transaksi di pasar,”kata Direktur Utama PEI, Armand Eugene Richir dalam acara edukasi wartawan pasar modal Indonesia, yang digelar virtual, di Jakarta, Rabu (2/9).
Terhitung sejak PEI beroperasional secara penuh pada Oktober 2019, PEI telah menandatangani perjanjian penyediaan fasilitas pendanaan Transaksi Marjin kepada 14 Anggota Bursa (AB), di antaranya adalah dengan MNC Sekuritas, Valbury Sekuritas, Lotus Andalan Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. “Kedepan, kami berharap jumlah AB (berlisensi Transaksi Marjin) yang kami fasilitasi akan bertambah,”harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PEI, Suryadi menyebutkan, PEI punya modal yang cukup kuat untuk memfasilitasi transaksi marjin. Hingga saat ini diketahui modal PEI telah mencapai Rp550 miliar. Hingga akhir Juli 2020, total pendanaan yang telah disalurkan PEI ke transaksi marjin mencapai Rp350 miliar.
“Untuk tahun ini saja, kami berharap bisa menyalurkan pendanaan kurang lebih sekitar Rp150 miliar,”tegasnya.
Untuk mendukung peningkatan kualitas kredit di Pasar Modal, PEI juga telah menjadi anggota Pefindo Biro Kredit (PBK), dan terus berkontribusi aktif dalam menjaga kualitas pendanaan di sektor pasar modal. “Ini strategi mitigasi risiko PEI. Kami sangat selektif dalam menyalurkan pendanaan, seperti melihat score nasabah lewat Pefindo Biro Kredit. Kami lakukan screaning awal terlebih dahulu dalam memilih nasabah yang menjadi partisipan,”pungkasnya. (AHM)