Jakarta – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III atau right issue yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan aksi itu, perusahaan milik Prajogo Pangestu menambah modal sebesar USD1,1 miliar atau sekitar Rp15,5 triliun.
Setelah right issue, jumlah saham beredar perusahaan meningkat sebanyak 3,79 miliar saham, dari 17,83 miliar saham menjadi 21,62 miliar saham.
Adapun komposisi saham publik sekitar 8,2 persen telah memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri Suryandi mengatakan pembeli siaga (standby buyer) yang mendukung keberhasilan transaksi right issue ini adalah PT TOP Investment Indonesia, anak perusahaan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil).
“Kami senang dengan keberhasilan right issue ini dan menyambut Thaioil sebagai pemegang saham utama baru Chandra Asri. Pembiayaan yang diperoleh memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya,” ucap Suryandi dalam siaran persnya, Rabu (15/9/2021).
Pada Juli 2021, Chandra Asri telah mengumumkan pemilihan Thaioil sebagai mitra untuk mendukung pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2), melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.
Suryandi mengungkapkan bahwa hasil right issueyang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak perusahaannya, PT Chandra Asri Perkasa.
Komplek petrokimia itu akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi, serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.
Dengan keberhasilan pelaksanaan proses right issue dan injeksi ekuitas, Thaioil sekarang memegang 15 persen kepemilikan saham di TPIA dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor Chandra Asri bersama Barito Pacific dan SCG Chemicals.
Thaioil dan Chandra Asri juga telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke Chandra Asri dan CAP 2, serta perjanjian distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi.
“Keputusan Investasi Akhir (FID) untuk CAP 2 yang ditargetkan untuk 2022, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga USD0,4 miliar. Metode investasi selanjutnya akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta pemerintah terkait di Indonesia,” jelas dia.
Investasi di CAP 2 diproyeksikan sekitar USD5 miliar. Sementara konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4-5 tahun dan menciptakan 25 ribu lapangan pekerjaan selama periode tersebut.
Hal ini akan menggandakan kapasitas produksi perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari delapan juta ton per tahun.
“Hal ini akan membantu memenuhi permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi,” tukas Suryandi.