Jakarta, Lantaibursa.id – Calon emiten yang bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi, PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) berencana melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Dalam IPO, LOPI akan melepas maksimal sebanyak 300 juta saham atau 27,27% dari modal ditempatkan dan disetor.
Melalui prospektus ringkasnya, LOPI menyampaikan bahwa perusahaan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100-Rp150 per saham. Dengan demikian, LOPI beroptensi meraih dana segar dari hasil IPO sekitar Rp30 miliar hingga Rp45 miliar.
Dalam perhelatan ini, LOPI akan dibantu oleh PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Dan diharapkan saham LOPI akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Oktober 2023.
Selain saham, LOPI juga akan menerbitkan sebanyak 150 juta Waran Seri I atau sebesar 18,75% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp200. Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak tanggal penerbitan sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-1 pencatatan Waran yaitu tanggal 9 April 2024. Adapun, masa berlaku Waran Seri I adalah sejak 9 Oktober 2023 sampai dengan 8 Oktober 2024.
Sebagai informasi, dana hasil IPO, sekitar 60% akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan. Secara rinci, akan digunakan untuk pembayaran vendor jasa transportasi, di mana penunjukkan vendor akan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, terutama untuk kontrak-kontrak baru yang didapatkan oleh perseroan. Lalu, dana itu juga akan digunakan untuk sewa kapal tongkang. Dalam hal ini perseroan akan menyewa kepada PT Fajar Cargo Logistic dan PT Badranaya Trans Apsara.
Selain itu, dana juga akan digunakan untuk menyewa alat pendukung operasional berjenis Crane dan Multi Axle dari PT Dian Samudera Utama, sedangkan Forklift dan Reach Truck menyewa dari PT Setia Kawan. Serta biaya-biaya operasional lainnya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, biaya perjalanan proyek, biaya operasional kesehatan dan keselamatan kerja, serta biaya parkir inap armada darat di sekitar wilayah operasional perseroan.
Kemudian, sekitar 9% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan, serta mengintegrasikan sistem operasional perseroan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset. Adapun, seluruh transaksi dalam hal pembelian software dan alat-alat teknologi tersebut dilakukan melalui pihak ketiga yaitu PT Elogistik Indonusa Utama. Sistem teknologi informasi tersebut berguna untuk mengintegrasikan dengan pelanggan, kantor cabang, National Logistic Ecosystem (NLE), kantor perwakilan luar negeri, bea cukai, fasilitas pergudangan milik sendiri ataupun pelanggan.
Dan sisanya sekitar 31% dari hasil IPO akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu, dengan rincian dua unit Isuzu Elf tipe NMR L dengan Wingbox, dua unit Isuzu Giga tipe FVU dengan Wingbox, dua unit Isuzu Giga tipe Tractor Head GXZ ABS chassis 40ft, serta dua unit Isuzu Giga tipe FVZ U HP 6×4 chassis 20ft.