Bandung, lantaibursa.id – Schneider Electric melalui Schneider Electric Foundation menggelar program kompetisi “Generasi Remaja Inovator Schneider” (GENERATORS) yang telah memasuki babak grand final. Program yang digelar di Bandung, beberapa waktu lalu itu, mengusung tema “Bandung Lautan Aksi 2023: Mengubah Bandung dengan Aksi Nyata Transisi Energi”.
Pada grand final kompetisi GENERATORS ini menampilkan 75 karya siswa SMPN Bandung yang mengangkat isu-isu terkait emisi karbon, antara lain seputar kelistrikan, transportasi, limbah, serta gaya hidup. Proyek yang diusung mulai dari gerakan atau kampanye perubahan gaya hidup hingga proyek berupa prototipe energi alternatif dan daur ulang limbah.
“Sebagai impact company, Schneider Electric mengedepankan inisiatif dan program yang dapat memberdayakan seluruh generasi untuk terlibat dalam mencari solusi yang berdampak bagi keberlanjutan bumi dan generasi masa depan. Salah satu pilar inisiatif dan program kami adalah pengembangan talenta muda,” papar Sondang Saktion, Human Resourcers Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Sebelumnya, lanjutnya, Schneider telah banyak melakukan program pengembangan kompetensi untuk tingkat vokasi dan universitas. “Kini, kami memperluas lagi program kami kepada siswa tingkat SMP. Harapannya, program ini dapat meningkatkan pemahaman dan memacu kreativitas mereka untuk menjadi inovator-inovator muda masa depan,” ungkapnya.
Selama lima bulan penyelenggaraannya, Schneider Electric bekerja sama dengan Ancora Foundation, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan GenEd (Generation Educators) untuk memberikan berbagai kegiatan learning platform dimana mereka dapat mengakses beragam informasi terkait pengertian jejak karbon, bagaimana cara memberikan solusi menggunakan metode Design Thinking, serta menampilkan diskusi antara siswa dan ahli dari Schneider Electric mengenai topik yang berhubungan mengenai kelistrikan.
Video pada learning platform tersebut mengombinasikan materi pembelajaran dengan activity worksheet untuk memperkaya wawasan. Di akhir program, grup peserta terdiri dari lima siswa ditantang untuk membuat proyek dengan kriteria solusi yang berdampak terhadap permasalahan sekitar yang berhubungan dengan transisi energi, lingkungan, dan gaya hidup. Tidak hanya diperuntukan bagi peserta didik, program GENERATORS memfasilitasi guru atau tenaga pendidik dengan video-video interaktif berisi materi pembelajaran untuk membantu mereka dalam proses belajar mengajar.
“Pengenalan terhadap masalah lingkungan dan sosial sejak dini kepada generasi muda sangat penting untuk mereka dapat lebih cepat beradaptasi dan memiliki kompetensi mumpuni di era green jobs ke depannya. Menyuguhkan isu-isu ini secara sederhana, interaktif, dan memacu anak-anak untuk aktif terlibat dalam pembelajaran hingga menuangkannya dalam suatu proyek sangatlah penting. GENERATORS dirancang dengan metode Design Thinking yang memungkinkan hal tersebut. Kami berharap setelah program ini selesai, para peserta didik terus menumbuhkan rasa ingin tahu dan literasinya terhadap isu- isu sustainability, dan terbentuk kepercayaan diri dan mindset problem solver untuk menjadi pribadi pembawa perubahan di daerahnya,” harap Aswita Wulandari Saragih, Corporate Citizenship Specialist Schneider Electric.
Ditambahkan Drs. H. Hikmat Ginanjar, M.Si , Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, “Kegiatan pembelajaran yang melibatkan pelaku industri secara langsung seperti GENERATORS ini sangat bermanfaat dalam memperkaya peserta didik generasi muda kita dalam penguatan karakter dan wawasannya akan isu-isu kebangsaan sebagaimana tujuan dari Kurikulum Merdeka. Kami mengapresiasi inisiatif Schneider Electric dan Ancora Foundation untuk menjadi mitra kami dalam mengembangkan materi pembelajaran yang selaras dengan isu terkini, dan memberikan kesempatan bagi guru dan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan ide-ide inovatif. Hari ini, kita menyaksikan hasil karya dari 75 SMPN Bandung dan kami bangga dengan partisipasi anak-anak muda Bandung.”
Sementara itu, dikatakan Ahmad Zakky Habibie, Direktur Eksekutif ANCORA Foundation, “Setelah diperkenalkan dengan kemampuan literasi informasi dan design thinking melalui implementasi Kurikulum Merdeka, kami berharap bahwa kerja sama di sekolah antara kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswi ini dapat mendorong sekolah menjadi komunitas belajar yang semakin peka terhadap isu-isu energi dan sustainability. Semoga, hal ini dapat menginspirasi semua pihak untuk dapat menghasilkan inovasi yang dapat menjaga kelestarian Indonesia untuk masa depan.”
Sebanyak 19.000 siswa dan 250 guru dari 75 SMPN di Bandung mengikuti program GENERATORS. Total terdapat 10 finalis terpilih dari 75 tim, dimana mereka diberikan kesempatan untuk mempresentasikan proyeknya kepada para juri yang merupakan perwakilan dari Schneider Electric Indonesia, Schneider Electric Foundation, Dinas Pendidikan Kota Bandung, ANCORA Foundation, dan GenEd.
Adapun kompetisi final GENERATORS dimenangkan oleh SMPN 54 Kota Bandung sebagai juara pertama, untuk tema Produk Bioethanol Sebagai Alternatif Bahan Bakar. Juara kedua dimenangkan SMPN 1 Kota Bandung, untuk tema Produk Eco Enyzme yang terbuat dari sisa makanan dan diolah menjadi pestisida dan pupuk alami. Juara ketiga dimenangkan SMPN 39 Kota Bandung, untuk tema Baterai Hemat Kuat yaitu baterai daur ulang menggunakan karbon dari limbah baterai.(*)