Jakarta, Lantaibursa.id – Dalam masa mendatang, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA atau HDK) telah merinci sebuah strategi yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Rencana ini mencakup inisiatif seperti pembangunan workshop baru, dengan fokus pada peningkatan kapasitas produksi perusahaan.
Selain itu, MEJA berencana untuk mendirikan ‘Experience Center’ di beberapa lokasi yang strategis, sebagai langkah nyata untuk memperluas cakupan target pemasaran perusahaan.
Seiring dengan upaya perluasan ini, MEJA juga memiliki rencana untuk memperkenalkan brand internal yang eksklusif untuk produk furnitur buatannya. Langkah ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan citra merek Perseroan, tetapi juga memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan menyajikan produk yang unik dan berkualitas tinggi.
Sebagai salah satu langkah nyata mendukung ekspansi tersebut, MEJA pada tahun ini melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Saham atau IPO, dan saat ini telah resmi memulai masa Penawaran Umum (offering) pada tanggal 31 Januari . 6 Februari 2024.
Berdasarkan informasi yang tertuang dalam Prospektus, Perseroan menawarkan sebanyak 480.000.000 saham Baru atau setara dengan 25,03% dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan pada harga sebesar Rp103,- per saham, dengan target dana yang terkumpul sebesar Rp49.440.000.000,-
Dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor, peralatan kerja proyek kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi.
Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.
Bersamaan dengan IPO ini, MEJA juga menerbitkan sebanyak 480.000.000 Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 1 Saham Baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp115,- per saham.
Richie Adrian Hartanto, yang menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan, mengungkapkan bahwa melalui proses IPO ini, Perseroan akan memperoleh sumber daya yang lebih besar untuk mendukung implementasi inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya.
Tak hanya itu, IPO juga memberikan peluang bagi Perseroan untuk membentuk kemitraan strategis yang lebih erat dan merambah pasar industri konstruksi dengan lebih luas. Langkah ini diarahkan untuk memperkuat posisi pasar Perseroan dan menciptakan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih menjanjikan.
“PT HDK terus berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami. Kami percaya bahwa melalui layanan terintegrasi kami, PT Harta Djaya Karya Tbk akan terus menjadi pilihan utama dalam industri desain dan konstruksi interior,” ujar Richie Adrian Hartanto S, Direktur Utama PT Harta Djaya Karya Tbk.
Dalam proses IPO ini, MEJA secara resmi telah menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek.
Hary Herdiyanto, Direktur Investment Banking PT MNC Sekuritas, menegaskan bahwa keunggulan dan kekuatan utama Perseroan terletak pada kemampuannya dalam melewati badai krisis akibat Covid-19 disaat sektor penopangnya (properti & konstruksi) sangat terdampak, selain itu, MEJA juga memiliki kemampuan mencatatkan marjin yang cukup baik serta potensi pertumbuhan yang besar di masa mendatang, khususnya akibat rebound sektor properti & konstruksi yang diharapkan terjadi paska Covid.
Menurut Hary, proses penawaran saham perdana (IPO) akan memberikan Perseroan momentum tambahan, yang diharapkan dapat mempercepat dan memperkuat pertumbuhannya secara lebih efisien melalui peningkatan skala ekonomis di masa mendatang.