Jakarta, Lantaibursa.id – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (IDX: DSSA) resmi memulai penawaran surat utang senilai total Rp1,5 triliun. Penawaran ini mencakup Obligasi Berkelanjutan I DSSA Tahap IV Tahun 2025 senilai Rp256,7 miliar, serta Sukuk Mudharabah I Tahap IV Tahun 2025 sebesar Rp1,243 triliun.
Kedua surat utang ini merupakan bagian dari program penawaran umum berkelanjutan, di mana total target dana yang ingin dihimpun DSSA melalui Obligasi Berkelanjutan I mencapai Rp4,2 triliun, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I senilai Rp2,8 triliun.
Dalam prospektus tambahan yang disampaikan kepada publik, manajemen DSSA menyebutkan bahwa obligasi akan memiliki tenor selama lima tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,875% per tahun. Sementara itu, Sukuk Mudharabah Tahap IV dibagi menjadi dua seri: Seri A senilai Rp90 miliar dengan tenor tiga tahun dan Seri B senilai Rp1,153 triliun dengan tenor lima tahun.
Perseroan menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan antara lain untuk pembayaran bunga Obligasi Tahap III tahun 2024 seri B dan C, serta pembayaran sebagian bunga pinjaman bank. Alokasi terbesar dari obligasi ini adalah 35,54% untuk pembayaran bunga seri C.
Di sisi lain, dana hasil penawaran Sukuk Mudharabah juga digunakan untuk membayar utang pokok dan pokok pembiayaan syariah, serta dialokasikan sebesar 30,96% untuk membayar sebagian pokok pinjaman bank yang digunakan membiayai usaha sesuai prinsip syariah. Sisa dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis, khususnya pengembangan pusat data SSDP (Swastatika Data Processing), melalui skema pembiayaan syariah.
Dalam proses penerbitan ini, DSSA menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dan PT BRI Danareksa Sekuritas. Adapun Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) ditunjuk sebagai wali amanat.
Langkah ini mencerminkan strategi DSSA untuk menyeimbangkan struktur modal, memenuhi kewajiban keuangan, serta mendukung ekspansi jangka panjang di sektor teknologi dan infrastruktur data berbasis syariah.