Astra Otoparts Tekan Pengeluaran Agar Tidak “Meledak”

JAKARTA – Emiten industri suku cadang otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengaku bisnisnya sangat terkena dampak Pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan penjualan perusahaan mengalami penurunan cukup dalam hingga 45%.

“Efek Pandemi COVID-19 ini sangat kita rasakan, market alami penurunan baik untuk untuk roda dua (-40%) dan roda empat (-45%),”kata Direktur AUTO, Wanny Wijaya, dalam acara Public Expose Live 2020 yang difasilitasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (25/8).

Oleh karena itu, menurut Wanny, perlu ada strategi untuk bisa bertahan ditengah Pandemi COVID-19, diantaranya efisiensi. Perusahaan juga sangat berhati – hati dalam mengimplemantasikan belanja modal tahun ini. Alhasil, dipastikan nilai belanja modal perusahaan akan lebih sedikit dibandingkan realisasi belanja moda pada tahun sebelumnya.

“Kita berhati – hati dalam penyaluran capex (capital expenditure) pada tahun ini, dana nilai capex tahun ini mungkin hanya stengahnya dari tahun lalu. Alokasi capex tahun ini, kita akan lebih mensuport produk dengan tipe-tipe baru, dan akan menggenjot digitalisasi serta otomasi,”ujarnya.

Kemudian dalam kesempatan yang sama Direktur Presiden Direktur AUTO, Hamdhani Dzulkarnaen Salim, membahkan, perusahaan sudah dan akan terus melakukan efisiensi di berbagai sektor. Misalnya, dari penekanan biaya operasional seperti penggunaan material, mengurangi rejection serta menekan pengeluaran di semua bidang.

“Untuk menghadapi dampak Pandemi ini, kita akan lakukan efisiensi besar seperti penekan biaya operasional dan lain – lain sebagainya agar cost tidak meledak. Kemudian misalnya capex, kalau yang tidak terlalu penting bisa ditunda dulu, kecuali yang menhasilkan baru kita support,”tegasnya. (ATA)